Lewat “mbah
gugel” saya bertemu sejarah kartu ucapan.
Konon kartu
ucapan dipelopori oleh John Calcott Horsley, seniman London, yang pada 1843 ia membuat
kartu Natal pertama.
“A Merry Christmas and A Happy New
Year to You” yang sampai sekarang dipakai oleh semua orang adalah kalimat John Calcott Horsley di kartu kreasinya.
Baru kurang
lebih duapuluh tahun kemudian, kartu natal menjelma menjadi bisnis yang
menggiurkan.
Di dalam sejarah Nusantara/ Indonesia sendiri, kartu ucapan untuk muslim muncul dan dipopulerkan oleh bangsa Belanda. Sebagai upaya menarik simpati masyarakat muslim yang mendiami Hindia Belanda tentu saja.
Pada
1893 muncul kartu pos bergambar pertama di Batavia, setelah sebelumnya sudah
beredar kartu ucapan yang hanya memuat kalimat.
Pada
1898, perusahaan H. Bunning mengeluarkan
seri kartu pos bergambar tentang situs-situs candi yang ada di Yogyakarta, diantaranya adalah Prambanan dan candi Borobudur. Yang mencolok adalah sebuah
kartu pos bergambar patung budha yang diambil dari candi Borobudur.
Saat ini
kartu ucapan sudah beralih, dari kartu cetak/printing, menjadi kartu ucapan
digital yang dikirim lewat FB,Twitter dan jejaring sosial lainnya. Jaman dan teknologi memang tidak
bisa dilawan, tetapi para kreator kartu ucapan selalu punya upaya untuk
menyesuaikan.
Meski sempat tergusur ucapan yang dikirim via SMS, terbukti gambar selalu lebih menarik dan lebih dinamis untuk menyampaikan pesan.
Meski sempat tergusur ucapan yang dikirim via SMS, terbukti gambar selalu lebih menarik dan lebih dinamis untuk menyampaikan pesan.
No comments:
Post a Comment